Halaman

He is Mine


Kasihan, setelah ditinggal mati suaminya, ia jadi stress.
Kemarin, ia berebut sepeda motor dengan tetangga. Ia merasa sepeda motor itu miliknya...
Kemarin lagi, ia masuk ke rumah orang, mengacak-acak isi kulkas. Ia pikir kulkas itu miliknya...
Kemarin lagi, ia menangis meraung-raung di depan sebuah toko buah, memaksa membawa buah jeruk yang dianggap miliknya...
Kemarin lagi, dengan genitnya ia menari di jalanan dengan memakai baju pramuka, entah baju milik siapa...
Sekarang, dengan dandanan menor ala pelacur murahan, ia berteriak-teriak di depan rumahku, memanggil-manggil nama suamiku...
Jangan sampai!

37 komentar:

Nurul Imam mengatakan...

Ih jadi ngeri deh klo saya yang di panggil2 hehehhe

Obat Sakit 2011 mengatakan...

ya jangan sampai gan mengambil suamimu gan

Kang Sofyan mengatakan...

Kasihan Kak, kemana sanak saudaranya..

Aina mengatakan...

@Nurul : haha... dipanggil dan diuber2 gimana hayo?

@Obat sakit : ya jangan sampe... saya juga lom punya suami kok... ini cuma fiksi

@sofyan : gak tau.... dalam cerita gak dibahas ik,.,, he

Tiara Putri mengatakan...

waduh gawat juga tuh ya, eh bedewei ini fiksi ? hhehhe kirain beneran :D

Iskandar Dzulkarnain mengatakan...

wew ,,, kasihan nyo

funnie mengatakan...

pikiran orang itu sudah mulai kacau sepertinya

Aina mengatakan...

@fiction's world : yap...fiksi 1oo persen. jangan ampe ketipu ya...hehe

@John : huum :(

@funnie : emang stress owk Mbak...

Unknown mengatakan...

aduh, jadi inget mak Isa yg pernah berkeliaran di gang rumahku.

Aina mengatakan...

@Sang Cerpenis : wooo, ternyata ada versi nyatanya juga ya???

Claude C Kenni mengatakan...

Jagalah suami masing2 dengan baik...hahaha

r10 mengatakan...

kalau bukan kisah pribadi kok ada ide bikin tulisan ini... hmmm pengalaman pribadi yah :)

fharkhan mengatakan...

asal jangan sampe mengira suaminya..^_^

Panggil aku Nova... mengatakan...

Wew..
Bagian yang terakhir ngancem bgt.

ngobrolndobol mengatakan...

wow.... asyik nih ceritanya.

Anonim mengatakan...

wah kow jadi gitu........
salam persahabatan

yadiebaroos mengatakan...

ter...la...lu

iam mengatakan...

Wah kalo baca fiksi mini ini, jadi inget cerita nyokap yang dulu pernah ada orang gila dilingkungannya. Yang gilanya hampir sama kayak cerita dirimu. Malahan, mesjid dikira tempat tinggalnya -__-

hoedz mengatakan...

jangan sampai dia memanggil suamimu dengan sebutan sayang dan membawanya ke rumahnya ..

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

ceritanya orang gila yaaah??

NURA mengatakan...

salam sobat
kasihan sekali wanita itu mba,
jadi gila karena derita yang dialaminya.

Irly mengatakan...

Kalo ceritanya dipanjangin dikit boleh jadi ada cerita laganya neh :D

Adryan Nurdien mengatakan...

gak mudeng maksudnya.. -.-"

Muhammad A Vip mengatakan...

sekarang masihkah dia di depan rumah, katakan padanya Ciluk Ba!

M. Hudatullah mengatakan...

why don't you try to give it lil more serious? I mean, write a story or short story (not super short story like this:P). send it to the publisher, or, you can plan your own book too.

I think you have a strong style, funny and still classy.

give it a try!

TUKANG CoLoNG mengatakan...

ini cerita asli??

niku mengatakan...

hmmm kurang nendang mbak.. :p

Unknown mengatakan...

ahahaha..
endingnya ngeri.. ;p

kamal Hayat mengatakan...

Wah ini harus segera di obatin, biar stressnya sembuh...

Nurul Imam mengatakan...

@Aina : Lha klo di uber2 ya paling langsung manjat pohon mbak. wkwkwkwk

Anonim mengatakan...

Aina, jadi kamu udah punya suami, wkwkwk..

fizer0 mengatakan...

siapa tuh orang berani2nya panggil nama saya?
hhe,, *Peace....

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

wah gawat juga ya kalo punya tetangga bgtu hehehe tapi kasian jg :D

lidya mengatakan...

fiksi atau nyata nih :)

Yus Yulianto mengatakan...

hiiahahahaha, makin mantap niih fiksinya. tapi, jujur, saya bingung... :D

Lyliana Thia mengatakan...

untung cuma fiksi.. kalau beneran...?? hehee...
mini fiksinya bagus...

Suke mengatakan...

Cintailah kekasihmu dengan segenap hatimu, jangan mencintainya dengan segenap jiwa, karena cukuplah jika ia tiada lagi, kau hanya sakit hati saja, bukan sakit jiwa...

Posting Komentar