selalu padati ruang
bangsal-bangsal sesak
mengambil tempat di antara jeda
spasi yang tersisa
lalu terkantuk oleh guncangan
kena terik
pun tak bisa tepis rintik
jengah, tapi betah
tubuh
menit-menit terakhir ini
mengayun sendiri
tak terbuai lubang jalan maupun tikungan
sudut demi sudut yang ku hapal
meski...
ada spasi lain yang ku tempati
namun beda
kini masih kosong
berjalan dengan roda-roda gelap berdebu
terlihat,
spasi untukku masih kosong
0 komentar:
Posting Komentar