Gak ada manusia yang sempurna. That’s why, sebelum kita ngomongin kekurangan orang lain, hendaklah terlebih dahulu kita mengaca...
Beberapa hari lalu saya membaca tulisan Nonanoto dan Djangan Pakies tentang fenomena kidal. Nonanoto menceritakan tentang dirinya yang terlahir kidal yang dia sebut sebagai sebuah ‘kekurangan’ kecil, sedangkan Pak Ies sharing tentang anak beliau yang kidal, Mas Eza.
Dulu saya sempat berfikir kalo semua orang udah maklumin keadaan orang kidal. Dalam ranah orang kidal, gak bisa dong kita bilang mereka ‘kurang’ , ‘beda’, ato gak sopan hanya karena mereka ngegunain tangan kiri untuk melakukan sesuatu. Ya, karena mereka memang ditakdirkan dengan kekuatan lebih di tangan kirinya, sama seperti kita orang non kidal yang bertumpu pada kekuatan tangan kanan. Tapi sayang, ada sebuah pengalaman yang akhirnya membuka mata saya jika ternyata masih ada juga orang yang gak ngerti (ato pura-pura gak ngerti) tentang itu.