Halaman

perut

Ah, perut!
Meraung
wajah menu di ujung jalan sana, padahal
Baru saja senja luruh kemuningnya
setelah jeda separuh p0rsi siang tadi
0h, hanya seiris lont0ng, rajukmu
dengan tel0r dan mentimun serta kubis yg dicacah,tambahku
kini apa??
Perut, kau menunjuk-nunjuk
ke situ-situ lagi yg memamerkan menu jenuh di etalase
pun hampiri
lagi dan lagi, kesekian kali
ah, perut!!
Capeknya menunggu lebih panas dari kepul nasi itu
meremas-remas perut
ah, perut!!!
Kini mual

0 komentar:

Posting Komentar